
APA ITU STATIC PRESSURE ?
Static pressure sangat erat kaitannya dengan kinerja suatu blower. Static pressure yang sering disebut dengan pressure loss. Semakin tinggi static pressure yang dibutuhkan, akan semakin tinggi pula power blower yang digunakan. Sebaliknya jika static pressure yang dibutuhkan rendah, power blower yang digunakan juga tidak terlalu besar. Jadi static pressure sangatlah penting untuk menentukan seberapa besar power motor listrik yang digunakan oleh blower atau kipas. Nah, apa itu static pressure ?. Mari kita ulas lebih dalam pada posting kali ini.
Static pressure merupakan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat blower itu bekerja untuk menghisap gas dari ujung saluran ke pangkal saluran. Semakin rendah static pressure suatu blower akan semakin ringan blower saat bekerja. Namun sebaliknya, semakin tinggi static pressure yang dibutuhkan akan semakin berat kinerja blower. Maka dari itu sebelum anda menentukan kapasitas blower yang digunakan, jangan lupa hitung terlebih dahulu static pressure yang dibutuhkan. Agar kinerja blower dapat maksimal dan motor listrik yang digunakan sesuai dengan static pressurenya.
Rumus Static Pressure
Mencari besaran static pressure dalam ducting lurus dapat menggunakan rumus ▲P = λ(l/d)(γ/2g)V². Dimana λ adalah koefisien gesek 0,135 , γ adalah berat jenis di udara 1,2 kg/m³ dan g adalah gaya grafitasi 9,8 m/s². Semakin panjang jalur ducting akan semakin menambah besaran static pressure nya. Static pressure pada belokan ducting atau elbow memiliki rumus yang berbeda dengan ducting lurus, karena saat melalui elbow fluida akan lebih bergesekan dengan bidang ducting. Untuk menghitung static pressure pada elbow dapat menggunakan rumus ▲P = 1.47*(V²/2g)n. Rumus di tersebut sering kami gunakan untuk perhitungan blower yang digunakan pada dust collector maupun air pollution control lainnya.
Baca juga : Menghitung Kapasitas Dust Collector
Untuk mengetahui apa itu static pressure, perlu juga diketahui tentang kecepatan udara pada ducting dengan satuan m/s. Karena semakin cepat aliran udara dalam ducting akan menyebabkan semakin tinggi static pressure yang dibutuhkan. Dalam kasus perancangan dust collector kami biasa memberi standar hisapan atau kecepatan udara pada setiap ducting berkisar 25 m/s. Terkecuali pada beberapa kasus tertentu yang membutuhkan hisapan tinggi, dapat menggunakan perhitungan dengan kecepatan hisap 28 m/s.
Sekian ulasan kami tentang apa itu static pressure ?. Semoga sedikit coretan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman kita. Salam …
Pingback: Menghitung Kapasitas Dust Collector - Henry Engineering