Mengetahui instalasi kamar pengering pada mesin kiln dry sangatlah penting bagi industri yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Agar hasil pengeringan dapat maksimal, tentu butuh eksperimen dan pengerahuan khusus terkait karakteristik kayu dan siklus pengeringan. Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas istalasi komponen pengeringan dalam kamar pengering kiln dry. Untuk lebih jelasnya mari kita ulas satu per satu tipe kiln dry untuk pengeringan kayu.
Kiln dry system pada pengeringan kayu terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe reversible (dua arah) dan irreversible (satu arah). Perbedaan ini terkait dengan karakteristik kayu terhadap sirkulasi udara panas dalam rungan pengering. Kiln dry dengan tipe reversible (dua arah) digunakan untuk mengeringkan kayu yang relatif keras dan membutuhkan perlakuan khusus, seperti kayu merbaru, meranti, dll. Sedangkan untuk kiln dry dengan tipe irreversible (satu arah) digunakan untuk mengeringkan kayu yang relatif lunak, seperti kayu sengon.
Baca Juga : Mengenal Komponen Kiln Dry
Dari 2 tipe kiln dry ini memiliki instalasi kamar pengering yang sedikit berbeda. Ada sedikit perbedaan istalasi kamar pengering untuk tipe reversible (dua arah) dan irreversible (satu arah), seperti halnya spray. Pada kamar pengering reversible (dua arah) harus menggunakan spray sistem yang berfungsi mengatur kelembaban dalam rungan, agar kayu tidak proses pada saat pengeringan. Berbeda halnya pada kamar pengering reversible (satu arah) tidak memerlukan spray, karena memang yang terpenting dalam kiln dry tipe ini adalah kering dengan cepat dan merata.
Instalasi Kamar Pengering
Kiln dry dengan tipe reversible (dua arah) memiliki kelebihan tersendiri yang mampu menjada kelembabab (RH) ruangan dengan maksimal dan mengurangi kayu mengalami kerusakan / pecah. Tipe ini sangat cocok untuk pengolahan kayu keras yang memiliki pori – pori kecil. Dengan spesifikasi circulation fan khusus yang berada pada tengah atas kamar, dapat mengatur sirkulasi bolak – bali atau dua arah. Selain itu pada tipe kiln dry reversible juga terdapat spray system yang menyala dan mati secara otomatis, tentu kelembaban (RH) pada ruangan akan selalu terjaga. Spray sistem ini terhubung dengan control panel yang menerima sinyal dari sensor thermocouple wet bulp. Sensor thermocouple wet bulp berada dalam ruangan pengering dan terbungkus oleh kasa basah guna mengukur kelembabab (RH) dalam ruang pengering. Untuk lebih jelasnya silahkan pahami gamber berikut.
Kiln dry dengan sistem irreversible (satu arah) memang tidak selengkap tipe reversible, karena pada kiln dry ini yang sangat perlu adalah kecepatan dalam pengeringan. Jenis kayu yang sangat cocok menggunakan kiln dry tipe irreversible (satu arah) adalah kayu yang lunak dan memiliki pori – pori cukup besar, seperti albasia atau sengon yang biasa untuk produksi barecore. Bila dalam pengolahan kayu albasia atau sengon menggunakan sistem reversible (dua arah), maka proses pengeringan terlalu lambat. Komponen dalam kiln dry tipe irreversible (satu arah) hampir sama dengan komponen kiln dry tipe reversible (dua arah). Namun untuk spesifikasi circulation fan berbeda dan tidak adanya spray system. Lebih jelasnya silahkan simak gambar ini.
Seperti itu tadi instalasi kamar pengering pada kiln dry reversible (dua arah) dan irreversible (satu arah). Semoga usalan kali ini dapat menambah wawasan kita dan menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Salam …
Pingback: Penyusunan Kayu Pada Kiln Dry - Henry Engineering
Pingback: Penempatan MC Sensor Pada Kiln Dry - Henry Engineering