
Hampir pada setiap produksi menghasilkan limbah dan polutan. Terlebih pada industri yang terjadi pembentukan material seperti industri pengecoran dan pengolahan kayu. Bila polusi yang terjadi pada industri tidak terkelola dengan baik, tentu akan semakin mencemari lingkungan area industri. Selain itu juga dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan pekerja saat proses produksi berlangsung. Perlu adanya sistem dust collector untuk mengontrol dan mengelola polusi udara saat proses produksi berlangsung. Namun bila sistem ini tidak berkerja dengan baik, tentu fungsi mengontol polusi udaranya juga tidak akan maksimal. Pada kesempatan kali ini akan saya ulas penyebab sistem dust collector tidak bekerja dengan baik dan cara modifikasi dust collector industri. Silahkan simak selengkapnya.
Dust collector yang tidak bekerja dengan baik tentu tidak akan dapat mengatasi dan mengontrol polusi pada area industri. Bila hal ini tidak mendapat perhatian dengan baik oleh pengelola industri, maka akan berdampak pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan pekerja saat proses produksi berlangsung. Indikasi bahwa sistem dust collector tidak bekerja dengan maksimal dapat diketahui dengan melihat kebersihan area sekitar produksi atau mengecek langsung kecepatan hisapan pada point – point hisap dust collector menggunakan anemometer. Standar umum untuk industri perkayuan menggunakan hisapan 25 m/s, namun untuk mesin – mesin yang menghasilkan serbuk halus biasanya menggunakan stantar 28 m/s agar lebih bersih.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab tidak bekerjanya sistem dust collector dengan baik, seperti :
- Perhitungan atau perencanaan yang kurang tepat
- Blower yang terpasang terlalu besar atau terlalu kecil
- Ukuran cyclone atau filter terlalu kecil
- Penggunaan ukuran ducting yang tidak tepat
- Terlalu banyak timbunan serbuk pada silo penampungan
Modifikasi Dust Collector
Bila dalam sistem dust collector terdapat salah satu faktor penyebab di atas tentu kinerja dust collector tidak maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukannya modifikasi dust collector agar kinerja sistem dapat berfungsi dengan baik. Saat menganalisa sistem dust collector yang ada, anda dapat mengamati langsung dan mencari penyebabnya atau dapat juga berkonsultasi dengan instansi atau perorangan yang sudah dapat membantu dalam proses modifikasi dust collector tersebut.
Baca juga : Sistem Transfer Serbuk
Setelah menganalisa sistem secara keseluruhan, perlu melakukan perhitungan ulang untuk menentukan mana komponen yang masih dapat pakai dan mana komponen yang harus ganti. Berikut ini langkah modifikasi dust collector :
- Ketahui karakter debu yang dihisap dan hitung kapasitasnya
- Hitung ukuran dan power blower hisap
- Tentukan ukuran cyclone atau luasan filter yang sesuai dengan kapasitas
- Hitung ukuran ducting
- Tentukan ukuran silo penampungan yang tepat
Dari langkah tersebut anda dapat menghitungnya sendiri atau meminta konsultan untuk membantu mencari penyebab sistem dust collector tidak bekerja dengan baik. Mengenai perhitungan dust collector dan cara menentukan ukuran cyclone juga sudah saya ulas pada posting sebelumnya.
Semoga ulasan modifikasi dust collector ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Salam …