Sistem Kerja Boiler Hot Water

By | April 7, 2023
sistem kerja boiler hot water

Perlu kita ketahui bahwa boiler meruapakan salah satu media penghasil panas yang sangat cocok untuk keberlangsungan proses industri. Seperti sebagai sarana pemanas pada mesin pengering atau dryer. Terdapat tiga tipe boiler bila kita meninjau dari sisi media penyalur panasnya. Yaitu boiler uap, boiler oli dan boiler air panas. Pada kesempatan lalu telah saya bahas tentang komponen boiler air panas atau boiler hot water. Telah kita bahas mulai dari main heater sampai ke chimney atau cerobong. Nah, pada kesempatan kali ini akan saya bahas lebih detail sistem kerja boiler hot water lengkap dengan piping instrument-nya agar anda dapat memahami lebih mendalam terkait alur kerjanya.

Boiler hot water merupakan bejana yang berusi air penuh. Pemanasan terjadi karena adanya pembakaran pada tungku boiler. Bahan bakar boiler bervariasi tergantung desain boiler tersebut. Ada yang menggunakan batu bara dan ada yang menggunakan kayu. Setelah boiler terisi air penuh, kemudian air dalam bejana tersebut adalah media pemanas utama yang dipanaskan sampai temperature tertentu. Air yang telah panas tersebut akan bersirkulasi ke heater atau pipa sirip yang berada dalam mesin pengering guna menyebarkan panas air ke mesin pengering. Setelah proses pengeringan berlangsung dan air panas yang telah turun temperaturnya. Air tersebut akan bersirkulasi kembali ke main heater untuk kembali melakukan pemanasan ulang. Sirkulasi ini terjadi oleh adanya komponen circulation pump yang bekerja mensirkulasikan air panas dalam sistem. Circulation pump bekerja terus – menerus selama boiler hot water hidup. Dalam sistem kerja boiler hot water terdapat piping dan instrument yang bekerja secara otomatis sesuai sinyal temperature yang terbaca oleh sensor.

komponen boiler hot water
Boiler Hot Water

Sistem Kerja Boiler Hot Water

Apabila dalam sistem terdapat kekurangan air akibat penyusutan atau kebocoran. Expantion tank akan menambah air ke dalam sistem secara otomatis. Maka dari itu, posisi expantion tank harus lebih tinggi dari main heater dan piping. Hal tersebut bermaksud untuk menghindari adanya udara yang masuk ke dalam sistem. Dengan posisi expantion tank yang tinggi juga dapat menambah tekanan akibat gratasi untuk menjaga kesetabilan tekanan air yang ada pada sistem. Namun bila expantion tank kehabisan air, filling pump akan mengambil air pada make up water tank dan menambahkannya ke dalam expantion tank. Filling pump bekerja secara otomatis karena adanya sinya water level control pada expantion tank.

Baca juga : Komponen Boiler Hot Water

Saat boiler hot water bekerja cukup lama, biasanya terjadi penguapan air dalam sistem. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, tentu akan mengganggu sistem kerja boiler hot water dan menyebabkan panas tidak stabil. Maka dari itu, adanya de-aerator vessel berfungsi sebagai jebakan uap pada sistem. Uap yang tertampung di tabung de-aerator vessel dapat dibuang secara manual dalam kurun waktu 4 jam sejali dengan lama pembukaan 10 detik atau sampai tercapai air keluar tanpa uap.

Air panas yang hasil main heater disalurkan ke heater pemanas melalui prerun header. Sedangkan air yang telah turun temperaturnya akan bersirkulas kembali ke return header dan siap untuk memulai pemanasan kembali. Siklus sirkulasi ini terus berjalan selama boiler menyala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *